Administrasi Berbagi Sumber Daya Jaringan (Sharing Resourse)
Resource sharing adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok perpustakaan yang tergabung dalam sebuah konsorsium atau jaringan yang bertujuan untuk meningkatkan layanan dan mengurangi biaya pengembangan koleksi.Resource sharing tersebut dapat dilakukan dengan kesepakatan formal maupun informal yang diterapkan secara lokal, nasional, ataupun internasional. Sedangkan sumber daya yang di-share tersebut dapat berupa koleksi, data bibliografis, pegawai, dan fasilitas.
- Tujuan dan Fungsi Sharing Resourse :
Tujuan : Resource sharing yang bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan.
- Fungsi :
- Konfigurasi Sharing Resourse :
Melalui Wifi atau LAN
Secara umum Ada 3 Tahap proses yang harus dilakukan untuk bisa share printer :
1. Pengaturan pada Semua Komputer (Komputer Master dan Komputer Cliens)
2. Pengaturan pada Komputer Master
3. Pengaturan pada Komputer Cliens
Pengaturan pada Semua Komputer (Komputer Master dan Komputer Cliens)
Sebelum kita mulai sharing printer, terlebih dahulu Anda sudah mengetahui cara print dan install driver printer di komputer Anda. Kemudian beberapa komputer sudah terhubung dengan jaringa LAN atau Wifi dengan sebuah workgroup yang sama, jika komputer tersebut belum terhubung silahkan ubah terlebih dahulu Workgroup pada komputer Anda dengan nama yang sama, pada contoh kali ini kami membuat nama workgroup dengan nama "WORKGROUP".
Untuk Mengubahnya Seperti Berikut :
Buka Control Panel melalu Start => Control Panel lalu temukan dan buka System
Pilih Tab Computer Name, lihat apakah workgroup tersebut sudah sama dengan nama workgroup yang anda inginkan. Jika belum ubah workgorup tersebut dengan klik Change.
Lalu ubahlah workgroup dengan nama yang Anda inginkan dan harus sama dengan nama workgroup pada komputer yang lain yang ingin Anda share printer, lalu klik OK.
- Pengaturan pada Komputer Master
Pada Komputer yang terhubung langsung dengan Printer yang ingin Anda Share haruslah mengatur settingan printer sebagai berikut:
Buka kembali Control Panel melalui Start kemudian pilih dan buka Printer and Faxes, pada windows Printer And Faxes tersebut Akan terlihat printer yang sudah ready dan terhubung dengan komputer sekarang ini, klik kanan printer yang Anda ingin share lalu klik Sharing... (contoh kami menggunakan printer brother)
Lalu akan terbuka Tab Sharing Properties seperti di bawah ini. Silahkan pilih Share this printer, Beri nama sesuka Anda atau biarkan dengan nama yang sudah ada kemudian klik OK. Jika ada permintaan CD Windows, atau konfirmasi dari printer sharing, pilih “Just Enable File and Printer Sharing” dan Klik OK.
- Pengaturan pada Komputer Cliens
Setelah pengaturan pada tahap kedua selesai (jangan kebalik urutannya harus 1, 2 dan 3) maka terakhir kita Tambahkan printer yang telah di-sharing tadi pada komputer cliens:
Buka Control Panel melalu Start => Control Panel lalu pilih Printer and Faxes, Pada tab di sebelah kiri pilih Add a Printer. Seperti gambar dibawah ini:
Maka akan terbuka Add Printer Wizard, Klik Next >
· Kemudian Pada Local or Network printer pilih A network printer, or a printer altachead to another computer lalu klik Next >
· Kemudian pilih Browse for printer lalu klik Next >, maka komputer Anda akan mencari printer yang tadinya sudah kita share. Untuk proses cepatnya Anda bisa pilih yang kedua yaitu Connect to this printer dengan mengetikkah Nama printer master dan nama printer yang dishare tadi dengan format "\\server\printer" atau jika menggunakan contoh dari kami yang menggunakan printer brother maka
· Terakhir akan muncul info untuk mengkonfirmasi apakah Share Printer Jaringan ini akan dijadikan Printer Deafult, Anda bisa pilih tidak dengan menekan tombol No atau Pilih sesuai kebutuhan. Kami menyarankan Anda tidak memilih Yes karena setiap Anda print nanti akan ngeprint otomatis ke printer server, bagi pemula akan bingung karena yang diprint tidak keluar-keluar padahal sudah terprint di printer master.
Keamanan Sistem Operasi Jaringan
Keamanan pada system operasi merupakan kebutuhan yang sangat utama dan penting, bayangkan jika sebuah system operasi tidak dilengkapi dengan keamanan yang mumpuni,maka system operasi yang ada pada computer tersebut akan selalu mendapat serangan dari virus, spam, worm, dan lain-lain.
Pengamanan termasuk masalah teknis, manajerial, legalitas dan politis. Keamanan sistem terbagi menjadi 3, yaitu:
- Keamanan eksternal, berkaitan dengan pengamanan fasilitas computer dari penyusup, bencana alam, dll.
- Keamanan interface pemakai, berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum mengakses program dan data.
- Keamanan internal, berkaitan dengan pengaman beragam kendali yang dibangun pada perangkat keras dan sistem operasi untuk menjaga integritas program dan data.
Jenis Keamanan Pada Sistem Operasi Jaringan
Ada dua elemen utama pembentuk keamanan jaringan :
Tembok pengamanan, baik secara fisik maupun maya, yang ditaruh diantara piranti dan layanan jaringan yang digunakan dan orang-orang yang akan berbuat jahat.
Rencana pengamanan, yang akan diimplementasikan bersama dengan user lainnya, untuk menjaga agar sistem tidak bisa ditembus dari luar
Segi-segi keamanan didefinisikan dari kelima point ini:
- Confidentiality Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
- Integrity Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang.
- Availability Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
- Authentication Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
- Nonrepudiation Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Algoritma Pada Sistem Operasi Jaringan
Enkripsi Konvensional.
Proses enkripsi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks ->Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A | | User B
|----------------------Kunci (Key) --------------------|
Gambar 1
Informasi asal yang dapat di mengerti di simbolkan oleh Plain teks, yang kemudian oleh algoritma Enkripsi diterjemahkan menjadi informasi yang tidak dapat untuk dimengerti yang disimbolkan dengan cipher teks. Proses enkripsi terdiri dari dua yaitu algoritma dan kunci. Kunci biasanya merupakan suatu string bit yang pendek yang mengontrol algoritma. Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil yang berbeda tergantung pada kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah output dari algortima enkripsi.Sekali cipher teks telah dihasilkan, kemudian ditransmisikan. Pada bagian penerima selanjutnya cipher teks yang diterima diubah kembali ke plain teks dengan algoritma dan dan kunci yang sama.
Keamanan dari enkripsi konvensional bergantung pada beberapa faktor. Pertama algoritma enkripsi harus cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi cipher teks dengan dasar cipher teks tersebut. Lebih jauh dari itu keamanan dari algoritma enkripsi konvensional bergantung pada kerahasian dari kuncinya bukan algoritmanya. Yaitu dengan asumsi bahwa adalah sangat tidak praktis untuk mendekripsikan informasi dengan dasar cipher teks dan pengetahuan tentang algoritma diskripsi / enkripsi. Atau dengan kata lain, kita tidak perlu menjaga kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan kerahasiaan kuncinya.Manfaat dari konvensional enkripsi algoritma adalah kemudahan dalam penggunaan secara luas. Dengan kenyataan bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaannya dengan maksud bahwa pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam bentuk chip dengan harga yang murah. Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan pula untuk beberapa jenis produk. Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional, prinsip keamanan adalah menjadi menjaga keamanan dari kunci.Model enkripsi yang digunakan secara luas adalah model yang didasarkan pada data encrytion standard (DES), yang diambil oleh Biro standart nasional US pada tahun 1977. Untuk DES data di enkripsi dalam 64 bit block dengan menggunakan 56 bit kunci. Dengan menggunakan kunci ini, 64 data input diubah dengan suatu urutan dari metode menjadi 64 bit output. Proses yang yang sama dengan kunci yang sama digunakan untuk mengubah kembali enkripsi.
Enkripsi Public-Key
Salah satu yang menjadi kesulitan utama dari enkripsi konvensional adalah perlunya untuk mendistribusikan kunci yang digunakan dalam keadaan aman. Sebuah cara yang tepat telah diketemukan untuk mengatasi kelemahan ini dengan suatu model enkripsi yang secara mengejutkan tidak memerlukan sebuah kunci untuk didistribusikan. Metode ini dikenal dengan nama enkripsi public-key dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976.
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks -> Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A | | User B
Private Key B ----|
|----------------------Kunci (Key) --------------------|
Gambar 2
Algoritma tersebut seperti yang digambarkan pada gambar diatas. Untuk enkripsi konvensional, kunci yang digunakan pada prosen enkripsi dan dekripsi adalah sama. Tetapi ini bukanlah kondisi sesungguhnya yang diperlukan. Namun adalah dimungkinkan untuk membangun suatu algoritma yang menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan pasangannya, kunci yang berbeda, untuk dekripsi. Lebih jauh lagi adalah mungkin untuk menciptakan suatu algoritma yang mana pengetahuan tentang algoritma enkripsi ditambah kunci enkripsi tidak cukup untuk menentukan kunci dekrispi. Sehingga teknik berikut ini akan dapat dilakukan :
a. Masing - masing dari sistem dalam network akan menciptakan sepasang kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dari informasi yang diterima.
b. Masing - masing dari sistem akan menerbitkan kunci enkripsinya ( public key ) dengan memasang dalam register umum atau file, sedang pasangannya tetap dijaga sebagai kunci pribadi
c. Jika A ingin mengisim pesan kepada B, maka A akan mengenkripsi pesannya dengan kunci publik dari B.
d. Ketika B menerima pesan dari A maka B akan menggunakan kunci privatenya untuk mendeskripsi pesan dari A.
Audit Server Pada Sistem Operasi Jaringan
1. Fungsi Audit Server pada Sistem Operasi Jaringan
Istilah audit sistem informasi umumnya digunakan untuk menjelaskan dua jenis aktivitas berbeda yang terkait dengan komputer, yaitu menjelaskan proses pengkajian ulang dan mengevaluasi pengendalian internal dalam sebuah sistem pemrosesan data elektronik. Tujuan dan tanggung jawab utama dari auditor eksternal adalah untuk menilai kewajaran dari laporan keuangan sebuah entitas usaha.
Tipe fungsi audit tersedia dalam suatu paket GAS, yang didaftarkan dalam uraian sebagai berikut:
- Penyulingan data dari file
- Kalkulasi dengan data
- Melakukan perbandingan dengan data
- Peringkasan data
- Penelitian data
- Menyusun kembali data
- Pemilihan data sample untuk pengujian
- Pengumpulan data statistik
- Pencetakan konfirmasi permintaan, analisis, dan keluaran lain.
2. Proses Audit Server pada Sistem Operasi Jaringan
- Proses Auditing
Lima tahap suatu audit keuangan adalah meliputi: perencanaan audit, persiapan penilaian struktur pengendalian internal, pengujian tahap pengendalian dari audit, tahap pengujian substantif dari audit, dan pelaporan audit.
Proses audit untuk jaringan komputer akan semakin kompleks jika sistemnya semakin besar dan terintegrasi satu sama lainnya. Untuk mempermudah hal tersebut, teknik audit terhadap jaringan komputer harus di break-down berdasarkan layer-layer dari 7-layer pada Open System Interconnection (OSI). Pendekatan auditnya dapat dilakukan dari dua arah, yaitu pendekatan Top-down dan pendekatan Bottom-up.
- Proses Audit Operasional Departemen Pemrosesan
Kemajuan audit ini melalui beberapa langkah berikut ini :
- Tahap Perencanaan Audit
Penting bagi auditor memperoleh dan meninjau ulang latar belakang informasi atas unit, aktivitas, atau fungsi yang akan diaudit. Auditor perlu mengumpulkan informasi dari klien untuk memperoleh suatu pemahaman menyangkut departemen DP dan sasaran hasilnya.
- Tahap Survei Persiapan
Survei ini membantu auditor untuk mengidentifikasi area permasalahan, area sensitif, dan operasi yang rumit atas kesuksesan audit dari departemen DP.
- Tahap Audit yang Terperinci
Kunci aktivitas untuk menguji dan mengevaluasi sepanjang tahap audit yang terperinci meliputi :
- organisasi menyangkut fungsi pengolahan informasi
- praktek dan kebijakan sumber daya manusia
- operasi komputer
- pertimbangan implementasi dan pengembangan sistem
- pengoperasian sistem aplikasi.
- Pelaporan
Pada penyelesaian dari audit operasional, suatu laporan dibagi-bagikan ke manajemen dan panitia audit perusahaan. Isi dari laporan ini bervariasi menurut harapan manajemen.
- Memeriksa apakah ada fungsi manajemen Jaringan yang kuat dengan otoritas untuk membuat standar dan prosedur
- Memeriksa apakah tersedia dokumen mengenai inventarisasi peralatan Jaringan, termasuk dokumen penggantian peralatan
- Memeriksa apakah tersedia prosedur untuk memantau network usage untuk keperluan peningkatan kinerja dan penyelesaian masalah yang timbul
- Memeriksa apakah ada control secara aktif mengenai pelaksanaan standar untuk aplikasi-aplikasi on-line yang baru diimplementasikan.
3. Hasil Audit Server pada Sistem Operasi Jaringan
- Untuk memonitor setiap perubahan pada konfigurasi kemanan jaringan
- Untuk mengetahui siapa saja yang mengakses file-file tertentu.
- Untuk memonitor aktifitas dari sejumlah user jaringan
- Untuk menyimpan rekaman kegiatan login dan logout berdasarkan tanggal dan waktu
Konfigurasi, Integrasi dan System Operasi Jaringan
a. konfigurasi
konfigurasi adalah pengaturan - atau proses pembuatan pengaturan - dari bagian-bagianyang membentuk keseluruhan
Konfigurasi Jaringan menggambarkan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan membangun dan mempertahankan jaringan data. Konfigurasi Jaringan mencakup isu-isu yang berkaitan denganmemungkinkan protokol dari perspektif perangkat lunak, dan isu-isu yang berkaitan dengan router,switch, dan firewall dari perspektif hardware.
b. Integrasi
Integrasi merupakan penyatuan unsur-unsur dari sesuatu yang berbeda atau beraneka ragam sehingga menjadi satu kesatuan dan pengendalian terhadap konflik atau penyimpangan dari penyatuan unsur-unsur tersebut.
Integrasi data merupakan suatu proses menggabungkan atau menyatukan data yang berasal dari sumber yang berbeda dalam rangka mendukung manajemen informasi dan mendukung pengguna untuk melihat kesatuan data.
c. System Operasi Jaringan
Sistem operasi jaringan adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.
Kesimpulan :
Jadi, Konfigurasi integrasi system operasi jaringan adalah konfigurasi yang dilakukan agar antar sub sistem saling keterkaitan sehingga data dari satu sistem secara rutin dapat melintas, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.
c. System Operasi Jaringan
Sistem operasi jaringan adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.
Kesimpulan :
Jadi, Konfigurasi integrasi system operasi jaringan adalah konfigurasi yang dilakukan agar antar sub sistem saling keterkaitan sehingga data dari satu sistem secara rutin dapat melintas, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.
fungsi integrasi sistem operasi dengan jaringan
· Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan
· Mengelola sumber daya jaringan
· Menyediakan layanan
· Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users
· Mudah menambahkan client dan sumber daya lainnnya
· Memonitor status dan fungsi elemen – elemen jaringan
· Distribusi program dan update software ke client
· Menggunakan kemampuan server secara efisien
· Menyediakan tolerasi kesalahan
INSTALASI SOFTWARE MONITORING JARINGAN
Software Monitoring Jaringan
Dalam suatu jaringan komputer kadang saat jaringan menjadi sangat lambat, kita harus mencari tahu apakah penyebab begitu lambatnya jaringan tersebut. Itulah sebabnya kita membutuhkan software monitoring jaringan, supaya lalu lintas data yang ada dalam jaringan dapat terpantau dengan baik.
Bagi seorang administrator jaringan software monitoring jaringan merupakan suatu kebutuhan. Seorang network admin bertugas untuk memastikan jaringan di tempatnya dapat berjalan dengan baik. Namun jika masalah terjadi, network admin harus bisa mencari tahu penyebab masalah itu.
Beberapa Contoh Software Monitoring
Berikut ini adalah beberapa software monitoring yang sering digunakan oleh network admin:
1. VNC. VNC merupakan software untuk melakukan remote ke suatu komputer. Semua komputer yang akan dimonitor harus di-install software ini. Remote ini berfungsi juga untuk troubleshooting, yaitu menyelesaikan masalah yang terjadi pada komputer yang bersangkutan.
2. Netlimiter. Software ini ada versi freeware dan pro.. Dengan menggunakan Netlimiter, Anda bisa memantau semua aplikasi yang sedang berjalan dalam suatu komputer. Software ini harus di-instal di semua komputer yang akan dipantau. Salah satu kelebihan versi pro yang berbayar adalah kemampuan untuk menutup aplikasi secara remote dan membatasi bandwidth komputer yang sedang dimonitor.
3. Pstools. Software ini merupakan software gratis yang dapat digunakan untuk monitoring komputer berbasis Windows. Ukuran filenya sangat kecil dan dalam menggunakan software ini Anda tidak perlu melakukan proses instalasi. Dengan software ini, Anda bisa melihat detail informasi dari suatu komputer baik itu informasi pengguna, proses maupun service yang sedang berjalan. Selain itu, Anda juga bisa mematikan komputer dari jarak jauh, mematikan proses yang sedang berjalan maupun menjalankan suatu proses dari jarak jauh.
VNC adalah sebuah software remote control yang digunakan untuk melihat dan berinteraksi dengan computer lain dalam jaringan.
Yang harus persiapkan sebelum menginstall VNC, yaitu:
1. Satu Komputer lengkap
2. CD software VNC
Cara menginstall:
- Kita Extracing file.
2.Di tampilan setup wizard VNC, pilih "next" untuk memulai penginstallan.
3. Kemudian di License Agreement, (pilih "I accept the agreement" )klik "Next".
4. Di Select Destination Location, pilih "Next".
5. Di Select Components, pada pilihan Custom installation ada 2 macam yaitu VNC Server dan VNC Client.
6. Di Select Start Menu Folder, (centang > Don't create a Start Menu folder). Klik "Next".
7. Pada Select Additional Tarks, (centang/ pilih kedua pilihan tersebut). Yaitu: Register and configure VNC Server for Service Mode dan Start the VNC Server in service Mode. Klik "Next"
8.Pada kotak Ready to Install, "klik Install".
9. Pada VNC Server Propeties (Service Mode) ialah pengaturan ip jaringan yang di sambungkan/ disesuaikan dengan server, apabila ip jaringan pada computer tersebut tidak cocok. Maka computer tersebut tidak bisa dikendalikan oleh server. Pertama "Klik Add".
10. Maka akan keluar menu Specify Host IP Address Pattern." Isi ip jaringan tersebut". > Klik OK
11. Pada Information, "klik Next"
12. Klik Finish
Install Selesai. . . .
Manajemen Traffic dan Bandwidth Pada Jaringan
Pengaturan Traffic Bandwidth pada jaringan
IMPLEMENTASI MANAJEMEN TRAFFIC DAN BANDWIDTH INTERNET DENGAN IPCOP. Seiring banyaknya pengguna internet di Politeknik telkom dan bandwidth yang tersedia juga terbatas. Diperlukan suatu mekanisme pengaturan bandwidth dari internet. Hal ini dimaksudkan agar semua pengguna internet bisa melakukan akses ke internet dan bisa merasa nyaman dalam menggunakan internet. Salah satu alternatif pengaturan bandwidth adalah mengimplementasikan penggunaan IPCop sebagai alat manajemen trafik dan bandwidth internet. Dengan IPCop, administrator dimudahkan dalam melakukan pengaturan bandwidth dan monitoring trafik dan penggunaan bandwidth internet melalui media web. Dengan mengatur pembagian bandwidth sesuai kebutuhan, diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan bandwidth internet ini. Dalam pengujian dilakukan terhadap dua jaringan besar di Politeknik Telkom yaitu jaringan publik dan jaringan staff. Dari hasil pengujian, terbukti bahwa IPCop berhasil mengoptimalkan dan membatasi bandwidth yang sampai pada client. Terbukti dengan sesuainya throughput yang didapat client dengan throughput yang diatur pada IPCop.
1. Pendahuluan
Semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini, maka kebutuhan akan informasi semakin meningkat pula. Dimana setiap orang membutuhkan informasi dalam waktu yang cepat, singkat dan akurat oleh karena itu dibutuhkan suatu sarana yang dapat mendukung akan hal tersebut. Salah satunya adalah koneksi internet yang cepat dan stabil. Bandwidth internet sangatlah mahal. Sehingga suatu institusi harus dapat secara bijak menggunakan bandwidth yang tersedia dengan sebaik mungkin. Dengan bandwidth tersebut harus bisa melayani ratusan pengguna yang ingin menggunakan internet secara bersamaan. Jika tidak diatur, kemungkinan besar traffic dan bandwidth akan penuh ketika digunakan oleh beberapa pengguna saja, maka dari itu pada proyek akhir ini akan dibuat suatu sistem manajemen traffic dan bandwidth dengan menggunakan IPCop sebagai alatnya. IPCOP adalah suatu distribusi linux yang digunakan sebagai alat yang mempunyai tugas mengatur penggunaan akses internet. Dengan adanya proyek akhir ini diharapkan dapat membantu tugas network administrator dalam mengatur dan memonitor lalu lintas penggunaan akses internet di Politeknik Telkom.
2. Konsep Dasar
2.1 Bandwidth managemen
Bandwidth management dapat didefinisikan sebagai pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk medukung kebutuhan suatu layanan jaringan. Istilah bandwidth dapat didefinisikan sebagai kapasitas atau daya tampung suatu channel komunikasi (medium komunikasi) untuk dapat dilewati sejumlah traffic informasi atau data dalam satuan waktu tertentu. Umumnya bandwidth dihitung dalam satuan bit, kbit atau bps (byte per second). Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan (QoS = Quality Of Services). Tujuan dilakukan manajemen bandwidth adalah untuk membagi kapasitas bandwidth yang tersedia dalam jaringan secara tepat untuk setiap klien. Pengguna diharapkan mendapatkan jatah bandwidth yang adil dengan bit rate yang tepat dan delay yang minimal.
2.2 Bandwidth dan Traffic
Istilah bandwidth dapat didefinisikan sebagai kapasitas atau daya tampung suatu channel komunikasi (medium komunikasi) untuk dapat dilewati sejumlah traffic informasi atau data dalam satuan waktu tertentu. Umumnya bandwidth dihitung dalam satuan bit, kbit atau bps (byte per second). Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan (QoS = Quality Of Services). Sedangkan istilah traffic dapat didefinisikan sebagai banyaknya informasi yang melewati suatu channel komunikasi (medium komunikasi).
2.3 Throughput
Ternyata konsep bandwidth tidak cukup untuk menjelaskan kecepatan jaringan dan apa yang terjadi di jaringan. Untuk itulah konsep Throughput muncul. Throughput adalah bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang mendownload suatu file.
Suatu jaringan dapat dikatakan traffiknya padat atau tinggi, apabila banyak host yang melakukan koneksi ke server didalam jaringan tersebut.
1 komentar:
Kreen
Posting Komentar